SOCIAL MEDIA

Senin, 31 Januari 2022

Berawal dari kegelisahan

Tepatnya 18 Januari 2020 untuk pertama kalinya terlintas dalam pikiran saya untuk menulis di blog pribadi. Blog kompas yang bernama Fanni123kompasiana. Di blog inilah cerita keluh kesah saya tuliskan. Saya suka menulis, sebab dari menulislah segalanya jelas sekaligus terjaga samar. 

Ya, pada awalnya Fanni123kompasiana hanya saya anggap sebagai wadah atas keresahan pikiran-pikiran liarku dalam menikmati kegabutan dan keresahan yang saya alami. Saya tidak memasang ekspektasi jauh perihal blog ini akan menjadi tempat curhat terbaru. 

Setelah dua tahun saya menulis di blog Kompasiana akhirnya saya bermutasi di blogspotcom. Kalau ditanya alasanya kenapa saya bermutasi, ya karena saya ingin tenang dalam menulis. Di Kompasiana terlalu banyak iklan dan itu membuat saya tidak terlalu leluasa mengeluarkan ide-ide atau gagasan baru untuk artikel pribadi saya. Setelah berpikir panjang akhirnya saya memutuskan untuk membuat blog baru yang bernama "anakanggutblogspot.com> anakanggut.com".

Pasti banyak yang nanya kenapa engga buat nama lengkap untuk blog pribadi. Hmm saya ingin teman-teman yang lain di Gang Soetta Anggut bisa menularkan cerita-cerita baru di blog ini. Dan saya ingin menjadikan blog ini sebagai pengingat bahwa cerita aku dkk akan selalu di kenang untuk anak, cucu kami nanti. "Nak bapakmu dulu pernah menulis tentang club kebanggaanmu, Liverpool" atau "Nak waktu bapak masih remaja dulu bapak pernah menuliskan cerita tentang mamamu, coba deh kamu baca".

Hahaha cerita-cerita lucu semacam itu akan menjadi sesuatu hal yang keren untuk di kenang. Di blog baru inilah wadah keresahan dan kegabutan aku dkk dilanjutkan lagi.

Bismillah

Ditulis oleh: Fanni Indra Pratama



Selasa, 18 Januari 2022

PS Bengkulu; Harapan dan doa

Cinta? Ketulusan? Kebanggaan? Itu adalah tiga kata yang sering ditanyakan oleh orang-orang yang belum paham dengan dunia suporter. Banyak orang yang menganggap sepakbola hanyalah permainan biasa. Namun bagi kita yang paham betul dunia suporter dan seluk beluknya, pasti kita menganggap sepakbola lebih dari itu. Ya, lebih dari itu. Sepakbola bukan hanya sekadar permainan 11 vs 11 dalam merebut dan mencetak gol ke gawang lawan. Sepakbola melambangkan romantisme, cinta dan harga diri. Memang berlebihan. Namun itulah kenyataannya.

Berbicara tentang sepakbola, mesti tak luput dari tim legendaris kebanggaan kota tercinta kita. Tidak lain dan tidak bukan adalah PS Bengkulu. Club kebanggan Tobo Kito yang pernah menjadi jawara pada masanya merupakan sebuah identitas lain dari kota Bumi Rafflesia.

PS Bengkulu melambangkan sebuah romantisme yang tidak ditemukan oleh pasangan manapun. Mengantre tiket, bernyanyi bersama dan menikmati senja di kemenangan akhir pekan. Benar-benar romantisme yang nyata. Walaupun sekarang sang legenda Tobo Kito memulai kembali ke liga 3 Indonesia, bukan berarti kita tidak bangga. Kita harus mendukung dengan hati yang penuh rasa percaya. Percaya bahwa PS Bengkulu bisa kembali naik ke liga 2 kompetisi liga Indonesia.


Saat PS Bengkulu berlaga, akan menjadi masa dimana pikiran dan sebuah perjalanan cinta yang tak beralasan ini diperjuangkan dengan penuh rasa bangga. Menang atau kalah hal yang wajar dalam sepak bola dan kita selalu mengamini hal itu.

Suka dan duka selalu mengiringi sebuah perjalanan dalam mengawal tim PS Bengkulu. Rindu? Pasti, tapi semua mungkin sudah dalam fase mengikhlaskan. Namun percaya atau tidak, semua pasti akan terulang kembali, semua pasti bisa berkumpul bersama-sama lagi dan PS Bengkulu tetaplah sebuah klub kebanggan Bumi Rafflesia yang selalu menimbulkan cinta dan kerinduan yang kadang mengalahkan logika bagi yang mencintainya.

Terakhir, selamat bergabung kembali di kompetesi liga 3 Indonesia, semoga namamu selalu menjadi alasan tersenyum bagi seluruh orang yang menyayangimu.


Penulis: Fanni Indra Pratama & Orbital Zanjaya





Buat adikku

Anggutlah dek, yang membawa kita belajar banyak, dari keadaan yang buntu dan kemiskinan yang sungguh-sungguh serta masa lalu yang manis dan sekolah yang susah.

Tapi anggut pula, dek, yang mengangkat kita pada perayaan. Kebersamaan antar tetangga, dan degup jantung yang setiap pesta tahun baru selalu meriah. Anggut dek, yang merayakan kebaikan impian-impian hitam dan harapan kecil yang selalu kamu nantikan. Betapa kesedihan begitu licik, dek, membawa semangat pada putus asa, dan rasa menyerah, dan seterusnya.

Anggutlah dek, yang menyelamatimu atas keberhasilan yang takarnya tak cuma duit dan duit, atau seberapa dikenal namamu, atau seberapa besar rumah kita,  namun, seberapa bersungguh-sungguh dirimu pada hal-hal baik, dan betul. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil!

Dari situlah sisi hidup yang lain. Sisi lain yang mengajak kamu dan aku tumbuh.

***

Melihatmu memakai baju pernikahan pagi ini dalam bathin aku berdoa. Ya Tuhan semoga adikku bisa melewati badai rintangan rumah tangga yang siap datang kapan saja. Dan sepuluh jari inilah langkah awal doaku itu bakal kabul.

Kurasa begini saja. Setelah pernikahanmu nanti jangan melupakan anggut, tempat keyakinan dan keinginanmu selalu jadi kenyataan. Anggut mengharapkanmu selalu sehat dan bisa kembali dengan pencapaian yang kaudapat dengan jerih yang haibat. 

Aku sebagai kakakmu merindukanmu dengan perasaan senang, dengan rindu yang akan aku simpan pada sebuah sudut kosong di ruang dapur. Supaya kelak jika kamu kembali, kangen bapak, ibu dan aku ini masih saja terjaga dan tetap syahdu begini. Ya sudah, salam buat suamimu dan rumah barumu.. 

Kakakmu, Fanni Indra Pratama



PS: Pertama kali tulisan ini kubuat di buku kecil sebagai hadiah ulangtahunmu. Tapi, setelah melihatmu memakai baju gaun seperti pahlawan ratu, aku melanjutkan lagi tulisan ini, seperti yang kamu tahu tiap tulisan punya nyawa dan takdirnya sendiri. Dia tidak mau tinggal di buku kecil saja, dia ingin dibaca, dia merengek minta diunggah. Kebetulan blog kakakmu seadanya ini sedang giat sekali menulis tentang hal-hal yang bisa bikin senang.

22 Oktober 2021

Ditulis oleh: Fanni Indra Pratama


Senin, 17 Januari 2022

Liverpool : Pagi itu hujan turun lebih awal

Anggaplah Liverpool adalah cinta kami yang lain, dan dia sedang bersembunyikan sesuatu dari kami beberapa waktu ini. Setiap kali kembali kerumah hati nya gundah, wajahnya kurang bersinar, bebannya terlalu banyak tapi membagi kepada kami ia memilih tidak. Setiap kali ia berlaga, yang datang dari hasil-hasilnya cuma rasa lowong dan pertanyaan kenapa dengan semua ini. Anfield juga begitu,besar dan catnya mengelupas kena hujan bak rumah pensiunan perusahaan kapal.

Ada banyak hal yang tak bisa kujelaskan di hidup ini. Salah satu hal itu berupa pertanyaan; kenapa. Kenapa meskipun aku tahu sumber kesedihanku, aku tetap merasa sedih? Kepadamu biar kubagi, cuma supaya kamu tahu.

Tim ibu kota Spanyol yang kaya raya menebas peluang menang sejak menit awal pertandingan. Dari gol pertama hingga 3-1 untuk kemenangan Real Madrid, yang tersisa dari tribun hanya umpatan kata kotor dan aneka warna pelangi yang jika kamu saksikan belum tentu indah tapi sudah pasti jelek. Pertandingan berlangsung tanpa penonton dikarenakan kondisi pandemi yang belum usai, ntah kenapa semangat pemain hari itu sangat menurun, seperti anak ayam tanpa induk. Aku sangat geram sekali melihat permainan mereka. Ini adalah 8 besar Liga Champions di mana zaman tampak getir, semua orang mulai gelisah dan mengabarkan isi hati kepada orang luas bahwa mungkin saja kiamat makin dekat. Mungkin tidak makin jauh. Setiap kekalahan bisa jadi lebih meresahkan dari biasanya.

Ketika sesuatu mengecewakanmu, tubuh dan pikiranmu akan bereaksi buruk. Dugaan baik tidak banyak membantumu, kamu terlanjur kecewa. Ketika pacarmu berkhianat, dadamu langsung penuh dengan amarah, dan kamu ingin mendampratnya habis-habisan. Seakan-akan kamu orang yang paling pantas untuk kecewa dan berhak sedih. Begitulah kira-kira, kamu tahu, kan? Sebangun tidur perasaanku persis begitu. Aku dan kawan-kawan penggemar Liverpool di grup Whatsapp merasa malu dengan kabar Liverpool kalah 3-1 atas club Ibukota Spanyol, Real Madrid.

Aku mencoba mencari kata-kata untuk menjelaskan kepadamu perasaanku, tapi tak ketemu. Ada yang sesak di pikiranku, ada kecamuk, dugaan buruk yang mengular seperti panas nya kota Bengkulu. Di timeline twitter semua orang membahasnya, dan semuanya seolah mengejekmu, dan kamu tersudut. Belum selesai memar di batin kemarin, penghakiman itu datang lagi pada tim ini. Ada perasaan letih, capek, malas berjalan, sudah sajalah dan lain-lain.

Aku kecewa. Aku marah untuk 3 gol yang membuat tim ini kalah. Aku marah atas ketakutan kalian pada Real Madrid. Padahal kami puya kepercayaan yang amat besar pada tim. Kepercayaan bahwa banyak dari kami akan jadi panji-panji yang berdiri di belakangmu. Di banyak keyakinan dan doa-doa kami, kami percaya bahwa kalian punya cukup kekuatan untuk mengalahkan Real Madrid. Tapi ... tapi kenapa?

Setiap cinta layak dapat kerinduan paling lamat. Dalam hal ini kami sebagai pecinta Liverpool tentu sadar, bahwa tiap pertandingan Liverpool yang kami nanti adalah bagian dari cinta itu sendiri. Artinya, jauh bahkan sebelum Liverpool jadi terkenal seperti sekarang, setiap pertandingan Liverpool tak pernah main-main. Pertandingan Liverpool, seperti semua pertandingan sepak bola lainnya, adalah kisah. Ia tak pernah berhenti kata "permainan". Persiapan, jerih keringat, usaha panjang, gol, offside, keadilan, mafia, dan judi. Semuanya adalah rangkaian alami untuk membuat permainan ini naik kelas menjadi kisah.

Saat ini Liverpool di sisa liga sudah tidak bisa mengejar point Manchester city yang ada di peringkat pertama klasmen, sementara para pendukungnya masih ingin berjuang lebih agar timnya tembus target seperti sales duduk manis menunggu slip gaji akhir bulan. Tidak bisakah kita berjuang meraup poin lebih? Setidaknya berpesta di sarangnya sendiri sampai akhir musim. Orang-orang yang menunggu masih setia, menggenggam erat conveti yang melulu tertunda. Ah andai saja kita merajai tiap pekan.

Sisa musim paling mungkin diselesaikan dengan rasa percaya; pada pengelola supaya bekerja sebagaimana mestinya, pada pelatih dan pemain agar memberikan seluruh kekuatannya di lapangan hijau, para pendukung untuk tetap setia lantang bernyanyi ''You'II Never Walk Alone". Mengingat Liverpool dapat mencuri beberapa point di laga tandang dan membalik keadaan, nampaknya kita semua masih memiliki harapan. Seperti kata orang dulu, jika sudah tidak punya harapan, kita tidak punya apa-apa lagi. Pagi itu hujan turun lebih awal. Begitu juga tekad kita.



13 April 2021




Sebuah Cerita Cinta yang Besar

Pagi itu sebuah kopi, teh dan gorengan sudah ada di meja makan yang siap di santap oleh penghuni rumah. Entah kenapa mentari pada hari minggu itu sedikit menyilaukan mata dan membuatku terpaksa bangun pagi. Harusnya aku bangun lebih siang karna malam nya aku begadang menonton Liverpool berlaga. Perlahan mungkin aku meyakini bahwa hari minggu akan ku lalui dengan baik dan menyenangkan. Liverpool, tiada kabar baik sampai pagi itu, kecuali gol  Moh Salah mengguncangkan Anfield. Sedangkan aku merasa biasa saja dengan kabar itu. Hahaha haruskah aku merasa senang? Sedikit. Karna aku sudah tahu kualitas Moh Salah kalau sudah di lapangan hijau.

Sedikit memutar kembali memori, aku pertama kali bertemu dengannya tepat di tiga tahun sebelum hari ini. Hari ini di pagiku yang cerah ada pesan yang tidak mengenakan dalam benakku dari si dia, karena aku harus dihadapkan dalam satu pilihan, yaitu memilih hubungan ini atau kawan - kawan yang sudah aku anggap saudara. Seketika mau tidak mau harus memberi suatu keputusan spontan yang sangat terpaksa. Sebenarnya aku sering bertanya dengan diri sendiri, mengapa aku dihadapkan dalam kondisi seperti ini, mencintai sesuatu yang fana justru lebih menyayah hati ketika ketimbang mecintai yang insan.

Bagiku kawan-kawanku sudah lebih dari sebuah insan yang selalu bersama tiada kelarnya, kesal sekali karna membodohkan pikiranku hingga tiada nalar hahha. Hingga pada hari itu, dengan sangat beratnya aku memilih teman-temanku, ketimbang melanjutkan hubungan asmaraku ini. Jadi ingat quotes penulis favoritku Donny Dhirgantoro "Persahabatan adalah hati terbuka, senyum, uluran tangan, pelukan, pendengaran, yang tanpa pamrih memberi dan selalu ada". Aku meyakini hidup akan tetap berlanjut dan akan tetap kutempuh. Aku percaya urusan asmara tuhan sudah mengaturnya.

Kembali aku menerka memori- memori kelam waktu itu, sedikit kulalui satu persatu memori itu. Bahwa memang benar tiada yang membahagiakan selain kawan-kawanku, seseorang asing yang datang begitu saja tak tahu darimana, begitupun tanpa terencana. Orang asing yang dulu tidak pernah kenal sama sekali, namun tiba-tiba kini selalu bersama. Seperti cinta, kamu tidak akan pernah berencana tentang sebuah persahabatan. Mengapa sebenarnya orang-orang selalu bertanya mengapa harus mecintai? Bukankah hal itu sebuah hakikat alami yang tuhan berikan kepada insan dibumi? Ya kebetulan saja aku jatuh cinta dengan keadaan, dimana keadaan aku ini yang selalu membuat tak bisa pergi dari garis pertemanan ini.

Hal yang paling pait ketika dia bertanya padaku bahwa "Apasih hal lain yang bisa dirasakan bahagianya selain kawan-kawanmu?" Aku rasa ini susah,karna tidak ada. Selain canda tawa dan berbagi kebahagian. Aku sedikit banyak juga merasakan hal jauh lebih nyaman ketika bersama kawan-kawanku. Entah apa yang harus menjadikan alasan dalam sebuah pilihan, menurutku pun sebuah pilihan belum tentu memiliki alasan yang kuat

Kebahagiaan pun semu, tidak pasti bisa dirasa dan apabila menurutku bahagia, orang lain pun belum tentu merasa. Aku dan dia pun selalu berbeda paham dalam kebahagiaan,dan aku tidak terlalu merisaukannya. Kebahagiaan pun aku yang memilih dan memiliki. Pada akhirnya aku memilih kawan- kawanku.

Emosi ini aku tuangkan dalam sebuah tulisan, yang sebenarnya mewakili banyak rasa. Karna memang berbicara memilih dan memiliki sungguh menguras hati. Aku sebenarnya tidak larut dalam pusaran ini, dan biarkan pusaran ini mengalir begitu saja. Terakhir. Kawan-kawanku adalah kebahagiaan fana abadi dalam hidupku. Kebahagiaan yang selalu ada kini nanti dan selamanya. Tiada nalar yang dapat diterima untuk sebuah alasan mecintai dan alasan mengapa tetap berada di garis pertemanan ini. Buatku ini lebih dari sebuah hidup,siklus dan rantai makanan. Sungguh janganlah  ditepis kata-kata busukku ini, karna aku tuliskan ini dari hati.


13/02/2021




Mengenal Lebih Dekat ONE OK ROCK Band Yang Aku Cintai Sepenuh Hati

Tahun 2012 adalah tahun dimana puncak kegilaan saya terhadap music Japanase rock. Salah satu band yang paling berpengaruh ialah ONE OK ROCK atau lebih dikenal sebagai OOR. Bagi kalangan pecinta music Jepang siapa yang tidak kenal dengan ONE OK ROCK? salah satu band rock terbaik Asia pada saat ini. Band ini sangat populer di bandingkan dengan band rock Jepang lainnya. Dikarna kan fansbase band ini sangat luas dan bisa mencakup seluruh Asia ,Eropa dan Amerika. Tak dapat pungkiri bahwa OOR merupakan salah satu sumber utama popularitas Jepang rock di dunia Internasional. 

Oke disini saya tidak menjelaskan profil OOR secara detail. Saya menjelaskan inti nya saja, kalo saya menjelaskan perjalanan mereka membentuk band ini sampai sukses bisa menghabiskan dua halaman lebih. Jadi Saya menejelaskan profil singkatnya. Untuk kalian yang belum kenal, ONE OK ROCK adalah band rock berasal dari jepang yang di bentuk tahun 2005 dan beranggotakan Taka (vokalis), Toru (Gitaris, bukan hanya sekedar main gitar dia juga leader dari band ini), Ryota (bassis) dan Tomoya (Drummer). 

Saat ini mereka lagi gencar - gencarnya melebarkan sayap di dunia music Amerika sana dan sudah siap merilis album baru. Sejak OOR gabung ke label music Warner Bros aliran music mereka berubah total yang dulu nya aliran music “alternative Rock” sekarang jadi “pop rock”. Itu yang membuat sebagian fans OOR merasa kecewa. Album terbaru OOR bertajuk “Eye Of The Strom” banyak diperdebatan di kalangan fans OOR dikarenakan aliran music nya keluar dari zona rock, entah apa yang ada di dalam pikiran OOR ketika mengerjakan album ini. 

Pendapat saya pribadi tentang album “Eye of the Storm” memang tidak sesuai dengan ekspektasi penggemar OOR yang mencintai rock, punk rock, dan alternative rock. Eksperimen Taka cs membawa OOR ke jalur musik yang baru, yakni pop rock dan membuat mereka terkesan 'bermain aman'. Ini sangat disayangkan, mengingat alternative rock membawa OOR hingga di titik sekarang. Tapi, mungkin juga ini alasan kenapa “Eye of the Storm” tak lagi 'keras' juga bisa diakibatkan oleh pasar music. Dan tidak salah bagi OOR untuk mengubah music mereka dan agak sedikit keluar jalur, karena hal ini juga bisa memberikan inspirasi untuk album OOR yang selanjutnya. Yang jadi pertanyaan sekarang apa genre music album baru OOR bakal sama kaya album sebelumnya atau kembali ke alternative rock?

Kembali kepertanyaan di atas, sempat memikirkan apa kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Tetapi hanya jawaban klise terucap. Toh, cinta datang dengan sendiri tanpa alasan, kan? Ibarat memilih kekasih, hati juga mengerti bahwa OOR definisi dari jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa embel-embel apapun.

Sama hal nya dengan music OOR yang tetap bertahan dengan genre music baru nya sekarang. Bahkan di saat-saat yang tidak menyenangkan ada pilihan untuk berubah, tapi cinta membuatnya bertahan.

Dari semua lagu OOR lagu ini yang sering saya nyanyikan berulang kali dan tidak ada bosannya sama sekali ;

“Wherever You Are”
Kebanyakan yang dengar lagu ini dapat rekomendasi dari orang special tapi berakhir dengan perpisahan. Liriknya berisi janji-janji manis romantis seorang pria terhadap pasangannya. Dia berjanji untuk selalu ada di sisinya dan membuat pasangannya itu hidup bahagia walaupun tidak sampai memiliki. Ini lagu yang sering saya nyanyikan di malam hari ketika suasana hati sedang berdamai.

“All Mine”
Lagu ini dulu pernah saya rekomendasikan sama seseorang perempuan, yang dulu nya sangat saya kagumi. Satu-satunya perempuan yang saya tahu kalau saya bisa memberikan segalanya, namun sayang perempuan itu tidak pernah memintanya. Entah kenapa setiap saya nyanyi lagu ini selalu ingat dia. Kalau kalian dengerin lagunya dari awal sampai akhir, kalian pasti setuju bahwa lagu ini terdengar begitu tulus dibuat oleh seseorang yang sangat mencintai kekasihnya.

“Heartache”
Pertama saya dengar lagu ini di konser OOR di Yokohama Stadium 2014 dan pada saat itu langsung jatuh cinta sama lagu ini. Lirik nya yang bagus dengan diiringi instumen gitar romantic dari Toru. Lagu ini juga mewakili apa yang saya rasakan sama seseorang. Sampai pada akhirnya saya mengerti untuk mencintai diri sendiri dan melepasnya. Pasrah pada takdir. Mengenalnya saja sudah bersyukur.

Nah itu dia tiga lagu favorit yang sering saya dengarkan dan nyanyikan. Oh ya disarankan kalau mau dengar lagu yang di atas pada saat keadaan hati kalian sedang hampa merasa kehilangan arah,tapi sadar bahwa lari dan menghilang tidak akan menyelesaikan masalah.

Harapan saya untuk ONE OK ROCK semoga album barunya masih ada unsur genre Japanese rock dan tidak ada pertentangan lagi antara alternative rock vs pop rock di media sosial instagram, facebook dan twiter. Jujur, saya sudah lelah dengan pertentangan yang tidak ada habis ujungnya.

Mari kita bersama mendukung ONE OK ROCK dalam situasi apapun. Sekali saja, saya ingin menjadi bukti cinta saya kepada ONE OK ROCK meski tak seberapa.


06/02/2021