Kota ini berjarak ribuan kilo dari matamu, tapi tak secenti pun pernah kau tempuh aku dari angan-anganmu. Di sini ada pikiran yang koyak tentangmu, suasana hening tanpa kabar, senyuman orang dari lelahnya pulang kerja dan menikmati bulan purnama di taman depan rumah
Waktu bersamamu memberikan kenangan yang baik. Begitu juga dengan cinta, cinta yang datang diantara kebahagiaan dan kesedihan, dan ketika mencintai menjadi kuat, di antara kesedihan ia datang dan menguatkan, di antara kebahagian ia memberikan.
Juga ketulusan. Ia memberiku satu periuk nasi, tiga tahu susur, dan semangkok soup ayam.
Biarkan aku simpan kangen, dusta dan mimpi-mimpi di bawah bantal, biar kubawa dalam tidur dan ciuman kepadamu di mimpi menjelang subuh.
ditulis: Fanni Indra Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar