Tahun 2012 adalah tahun dimana puncak kegilaan saya terhadap music Japanase rock. Salah satu band yang paling berpengaruh ialah ONE OK ROCK atau lebih dikenal sebagai OOR. Bagi kalangan pecinta music Jepang siapa yang tidak kenal dengan ONE OK ROCK? salah satu band rock terbaik Asia pada saat ini. Band ini sangat populer di bandingkan dengan band rock Jepang lainnya. Dikarna kan fansbase band ini sangat luas dan bisa mencakup seluruh Asia ,Eropa dan Amerika. Tak dapat pungkiri bahwa OOR merupakan salah satu sumber utama popularitas Jepang rock di dunia Internasional.
Oke disini saya tidak menjelaskan profil OOR secara detail. Saya menjelaskan inti nya saja, kalo saya menjelaskan perjalanan mereka membentuk band ini sampai sukses bisa menghabiskan dua halaman lebih. Jadi Saya menejelaskan profil singkatnya.
Untuk kalian yang belum kenal, ONE OK ROCK adalah band rock berasal dari jepang yang di bentuk tahun 2005 dan beranggotakan Taka (vokalis), Toru (Gitaris, bukan hanya sekedar main gitar dia juga leader dari band ini), Ryota (bassis) dan Tomoya (Drummer).
Saat ini mereka lagi gencar - gencarnya melebarkan sayap di dunia music Amerika sana dan sudah siap merilis album baru.
Sejak OOR gabung ke label music Warner Bros aliran music mereka berubah total yang dulu nya aliran music “alternative Rock” sekarang jadi “pop rock”. Itu yang membuat sebagian fans OOR merasa kecewa.
Album terbaru OOR bertajuk “Eye Of The Strom” banyak diperdebatan di kalangan fans OOR dikarenakan aliran music nya keluar dari zona rock, entah apa yang ada di dalam pikiran OOR ketika mengerjakan album ini.
Pendapat saya pribadi tentang album “Eye of the Storm” memang tidak sesuai dengan ekspektasi penggemar OOR yang mencintai rock, punk rock, dan alternative rock. Eksperimen Taka cs membawa OOR ke jalur musik yang baru, yakni pop rock dan membuat mereka terkesan 'bermain aman'. Ini sangat disayangkan, mengingat alternative rock membawa OOR hingga di titik sekarang.
Tapi, mungkin juga ini alasan kenapa “Eye of the Storm” tak lagi 'keras' juga bisa diakibatkan oleh pasar music. Dan tidak salah bagi OOR untuk mengubah music mereka dan agak sedikit keluar jalur, karena hal ini juga bisa memberikan inspirasi untuk album OOR yang selanjutnya. Yang jadi pertanyaan sekarang apa genre music album baru OOR bakal sama kaya album sebelumnya atau kembali ke alternative rock?
Kembali kepertanyaan di atas, sempat memikirkan apa kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan seperti itu. Tetapi hanya jawaban klise terucap. Toh, cinta datang dengan sendiri tanpa alasan, kan? Ibarat memilih kekasih, hati juga mengerti bahwa OOR definisi dari jatuh cinta tanpa syarat dan tanpa embel-embel apapun.
Sama hal nya dengan music OOR yang tetap bertahan dengan genre music baru nya sekarang. Bahkan di saat-saat yang tidak menyenangkan ada pilihan untuk berubah, tapi cinta membuatnya bertahan.
Dari semua lagu OOR lagu ini yang sering saya nyanyikan berulang kali dan tidak ada bosannya sama sekali ;
“Wherever You Are”
Kebanyakan yang dengar lagu ini dapat rekomendasi dari orang special tapi berakhir dengan perpisahan. Liriknya berisi janji-janji manis romantis seorang pria terhadap pasangannya. Dia berjanji untuk selalu ada di sisinya dan membuat pasangannya itu hidup bahagia walaupun tidak sampai memiliki. Ini lagu yang sering saya nyanyikan di malam hari ketika suasana hati sedang berdamai.
“All Mine”
Lagu ini dulu pernah saya rekomendasikan sama seseorang perempuan, yang dulu nya sangat saya kagumi. Satu-satunya perempuan yang saya tahu kalau saya bisa memberikan segalanya, namun sayang perempuan itu tidak pernah memintanya. Entah kenapa setiap saya nyanyi lagu ini selalu ingat dia. Kalau kalian dengerin lagunya dari awal sampai akhir, kalian pasti setuju bahwa lagu ini terdengar begitu tulus dibuat oleh seseorang yang sangat mencintai kekasihnya.
“Heartache”
Pertama saya dengar lagu ini di konser OOR di Yokohama Stadium 2014 dan pada saat itu langsung jatuh cinta sama lagu ini. Lirik nya yang bagus dengan diiringi instumen gitar romantic dari Toru. Lagu ini juga mewakili apa yang saya rasakan sama seseorang. Sampai pada akhirnya saya mengerti untuk mencintai diri sendiri dan melepasnya. Pasrah pada takdir. Mengenalnya saja sudah bersyukur.
Nah itu dia tiga lagu favorit yang sering saya dengarkan dan nyanyikan. Oh ya disarankan kalau mau dengar lagu yang di atas pada saat keadaan hati kalian sedang hampa merasa kehilangan arah,tapi sadar bahwa lari dan menghilang tidak akan menyelesaikan masalah.
Harapan saya untuk ONE OK ROCK semoga album barunya masih ada unsur genre Japanese rock dan tidak ada pertentangan lagi antara alternative rock vs pop rock di media sosial instagram, facebook dan twiter. Jujur, saya sudah lelah dengan pertentangan yang tidak ada habis ujungnya.
Mari kita bersama mendukung ONE OK ROCK dalam situasi apapun. Sekali saja, saya ingin menjadi bukti cinta saya kepada ONE OK ROCK meski tak seberapa.
Mari kita bersama mendukung ONE OK ROCK dalam situasi apapun. Sekali saja, saya ingin menjadi bukti cinta saya kepada ONE OK ROCK meski tak seberapa.
06/02/2021
Tidak ada komentar :
Posting Komentar