SOCIAL MEDIA

Jumat, 15 April 2022

Bisa jadi

Bisa jadi
Sabtu lalu adalah mimpi
mimpi tentang kita 
tertawa
bercanda 
dan bercerita

Bisa jadi
Selama ini kamu tidak pernah tahu
khayalan tentang ku
yang tertawa
di sela-sela perjalanan pulang

Bisa jadi
Selama ini aku terlalu memikirkanmu 
Dari waktu subuh hingga ke subuh lagi
sampai ku ciptakan sendiri rindu-rindu 
yang terasa seperti pelukan hangat

Bisa jadi
Selama ini tidak pernah ada kamu 
yang ada hanya aku
dan anganku

Bisa jadi. . 

Ditulis oleh: Fanni Indra Pratama

Senin, 04 April 2022

Senyuman ibu di teras rumah

Ibuku tetaplah ibu
yang tak pernah melarang
anak-anaknya makan gorengan dan indomie
Persis seperti semua
ibu-ibu lainnya
Tapi cuma padanya aku merasa aman

Puisi subuh ini biarlah
untuk subuh ini
Ini hari ulang tahun ibuku
bertambah setahun
dari umurnya yang panjang
Syukurlah!
Berarti puisi hari ibuku biarlah
untuk ibu

Ibuku, seperti kamu tahu
adalah perempuan yang
bangun sebelum ayam berkokok
Begitu setia pada zaman
pada bapakku dan dua anak
yang paling beruntung, yang lahir
dari kebahagiaan dan riap tangis
malam pekat

Ibuku adalah
untai doa yang tak pernah putus
Nasehat-nasehat yang
memberikan kebahagiaan
bagi yang mendengar,
umpama puisi sederhana
siapa saja yang menulis 
dari hati

Senyuman ibu 
di teras depan rumah
sebagaimana biasanya,
merupakan rindu
yang paling indah

Kalau sudah ada rezeki lebih 
aku pengen kasih sesuatu lebih dari ini
Sebab banyak hal yang melengkapi hidupku 
takkan pernah ternilai 🙂
Ibu adalah 
salah satu dari banyak hal itu

Baiklah, ibuku
Ini adalah puisi
yang kubuat untuk hari ini
Hari spesialmu
bagi subuh yang singkat
untuk hari yang panjang



Ditulis: Fanni Indra Pratama