Entah yang keberapa kali sudah
aku menulis tentang hujan
Kemudian menyanyi sendiri
dengan ditemani gitar
dan segelas kopi susu
Hujan dan badai belum berhenti
Di lain tempat warkop kang eko
mulai sepi
sunyi
Wajah-wajah manusia
mulai murung
melihat ke langit Tuhan
dan berdoa
Wajah-wajah pendosa
meminta ampun kepada tuhan
lewat sepuluh jarinya
Berdoa, menangis dan bersembah
Sekarang suasana paling senyap
bagi umat anggut ialah
musim hujan
di malam hari
Di manakah kamu
Di manakah keadilan
Di manakah kehangatan
dan cinta tanpa dendam
Bila tidak ketemu di sini
biar aku menyembah hujan
dan memohon
Ditulis oleh: Fanni Indra Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar