SOCIAL MEDIA

Minggu, 20 November 2022

awasi kami dari surga nanti ya

Kalau ada takdir yang paling setia yang dipegang ciptaannya, mungkin adalah takdirmu untuk menunggu setiap anggota keluarga pulang ke rumah.
 
Mengintip dari sela jendela, mengeong dan mengabari seisi rumah, cepat-cepat makan biar engga dikira bocil bandel kaya empat tahun yang lalu. 

Kamu menua dengan banyak kebijaksanaan dan kesabaran, terutama di porsi mengalah yang lebih muda. Aku coba belajar banyak dari kamu soal keberanian dan kesetiaaan, tapi tentang menunggu kepulanganmu ternyata tidak pernah terjadi. 

Sekarang kamu bisa tidur nyenyak, engga perlu kaget lagi kalo aku pulang ke rumah. Empat tahun sebenarnya engga cukup, tapi seengganya kita udah ketemu di takdir hidup yang ruwet tanpa jawaban. 

Kemarin sudah mandi, kan. Sudah siap ketemu santo di surga. Kalian berdua jagain kami dari sini ya, perjalanan masih panjang. Terima kasih Fou, tidak pernah ninggalin aku di waktu-waktu yang berat. 

Selamat beristirahat 🥺

Ditulis: Fanni Indra Pratama

Senin, 07 November 2022

Melihat rumah Bung Karno dari tempatku berpijak

Aku sendiri selalu terpukau saat memasuki rumah Bung Karno yang masih sepi. Ada kenangan tersendiri yang membuatku ingin berlama-lama di sini. Sejarah menurutku tergambar dari mana ia berasal. Bagi kalangan masyarakat kelurahan Anggut, bangunan yang megah ini cukup menjadi tauladan. Menjelang kokoh dengan berkah udara bersih yang menghidupkan tanah di sekitarnya. Rumah ini jarang sekali menjadi momok, ia justru menjadi sumber keindahan, menjadi anugrah dan sumber harapan.

Rumah pengasingan Bung Karno dan ekosistem di sekitarnya terbentuk atas karakter yang sama dalam pandanganku. Sekalipun sedang buruk, bangunan di tanah ini masih menyisahkan doa. Aku masih akan berada di sana, di tempat biasanya kita bertemu. Aku yakin besok kita bertemu lagi. Dan jika itu terjadi aku akan menceritakan lebih detail kisah romansa yang ada di bangunan ini dengan pengetahuan yang aku miliki. Karna itu yang membuat aku, kamu dan kita semua terus hidup atas berkahnya. 




Ditulis: Fanni Indra Pratama