SOCIAL MEDIA

Rabu, 17 Mei 2023

Semoga segala hal yang baik selalu hadir

Hallo Rahmi Maiyunda, sudah lama aku tidak menulis surat untukmu, aku ingin merayakan ulangtahun mu di tengah cuaca yg akhir-akhir ini sangat panas. 

Kamu gimana kabarnya? Semoga selalu baik dalam lindungan allah ya rah, kalo aku bertanya tentangmu rasanya tulisanku engga akan muat deh karena kamu selalu membuat aku berdiksi disepanjang pikiranku.

Kamu sehat-sehat aja kan? Jangan sakit-sakit ya rah, soalnya cuaca di kota kelahiran kita lagi tidak bersahabat, suhu panas merajalela bak seperti lingkaran api.

***

Aku di sini hanya ingin menyampaikan apa yang ingin aku sampaikan, tapi sebelumnya aku minta maaf kalau tulisan ini menyinggungmu. 

Menurutku kamu ini orang yang unik. Kamu jenis orang yang ketika selesai hujan meminta Tuhan mengulangnya dari awal. Kamu bisa sedih hanya mendengarkan lagu-lagu melow kpop kesukaanmu. Kenangan buruk terpacak di situ tapi kamu pandai meredakan diri sendiri. Kamu pandai berkelit dari kepedihan. Menjadikannya sesuatu yang lumrah, tapi tak kapok. Oh, itu kamu sekali. Aku tahu itu.

Kamu selalu menyukai malam, karena di sana banyak kenangan yang kamu ingat. Malam adalah ibu kedua bagi pikiran kusut, sebab itulah kamu merasa dekat. Aku selalu berpikir kenapa kamu terus saja bersikap cuek terhadapku? Apa yang salah dariku? Ini seperti tidak adil. Tapi bodohnya aku terus saja membayangkanmu, Rahmi. Aku hanya ingin kamu mengerti, aku selalu sayang kamu, rasaku belum bisa berubah untuk siapapun masih kamu yang paling melekat sampai detik ini. 

Terakhir, aku berdoa semoga kamu selalu diberi kekuatan untuk mengampuni mereka yang menyakitimu, semoga kamu diberikan ketabahan untuk memaafkan mereka yang tidak mampu mengucap maaf kepadamu. Aku selalu mendoakan banyak hal baik dan kebahagiaan serta perlindungan untukmu.

Sekali lagi, aku minta maaf kalau terlalu bawel dalam tulisan ini, aku hanya ingin menyampaikan apa yang ingin disampaikan. 

Selamat ulangtahun Rahmi Maiyunda Sari, lekas menjadi manusia yang baik untuk dirimu dan segala apa yang tumbuh bersamamu. Cheers 🥂


Ditulis: Fanni Indra Pratama



Kamis, 11 Mei 2023

Banyak kehilangan tak bisa dihindari dan dari situlah kamu bisa mengukur diri.

Perpisahan dan kehilangan, dua kata yang tidak pernah mengenakkan. Mau bentuknya apapun, apalagi untuk orang yang sedang berkabung seluruh dan seutuhnya. 

Aku berdoa tiada Tuhan selain Allah dan semua apa yang menjadi takdirnya semoga itu yang terbaik sebagai hamba yang hanya dititipkan sementara di dunia yang kecil ini. 

Peluk hangat untuk ayah mu Rizka. Surga Firdaus untuk ayah dan segala isi di dalamnya.
Paragraf pertama adalah bagian suka duka terdalam untuk seorang teman yang kehilangan orang yang tersayang dan paling berharga dalam hidupnya.

Tapi tulisan ini mencuat karena semua perkara "kehilangan"

Ku ceritakan sedikit tentang apa yang menjadi "kehilangan" Dan bagaimana pengorbanan sebagai ayah.

Temanku pernah bilang "kalau ingin jadi ayah harus siap mental dan finansial, Fan" Dia berbicara seperti ini setelah mendapat rezeki yang sudah diujung tanduk akan doa yang mulai pupus dan mata yang menahan tangis oleh sembap.

Tiba-tiba minggu pagi itu dia menghubungiku dan mengatakan 
"Fan, ada sedikit proyek kecil nih, temenin aku yuk ke pasar Panorama" 

Ternyata ia menjual barang yang lumayan berharga karena prioritasnya bukan lagi sekadar badannya, tapi seluruh badan yang ia hidupi di rumah sederhana berukuran 10x15m.

Aku yang memang senang dengan jalan-jalan alih-alih mengusir kesuntukan yang menghantam kepala setiap saat. Disepanjang jalan kita banyak melakukan haha hihi dan disetiap tikungan jalan kita banyak menceritakan tentang kisah yang pernah kita alami.

Aku nyeletuk "eh di lampu merah ini biasanya aku belok nih, terus disahuti oleh temanku, ini yang dulu mantanmu yang sulit dilupakan itu ya Fan hahaha"

Aku cuman senyum sepanjang jalan dan mulai menapaki diri mencapai pasar Panorama. 
Setelah obrolan mulai mendalam, lupa sejak kapan kita bergeming dan aku mulai menceritakan bagaimana hebatnya ibuku yang kalau dia bukan "ibuku" Mungkin aku akan habis di kota kecil ini.

Lagipula sebaik-baiknya menjadi orangtua (ibu) yang mendahului keperluan anaknya, mau itu merenggut kebahagiannya sekalipun.

Ditulis: Fanni indra pratama


Sabtu, 06 Mei 2023

Kenangan itu

Kamu kokang rindu kosong
dengan hati yang penuh dendam
Amarah dan tangismu
seperti alarm
atas ketidakpedulianku

Ini malam minggu di mana
kesunyian terasa hampa
bahkan di muka
tepi jalan

Kamu boleh, mungkin saja,
menganggap ini kenyataan
atau kesungguhan.
Sebab rutin telah membuat kita lupa
pada cinta dan kesudahan


1.
Oh. Malam penuh kerinduan ini hujan
kamu tahu tuhan, kamu ciptakan itu
terus menerus
selalu silih berganti
pagi panas dan sore hujan
ini hujan, tuhan


2.
Apakah perempuan itu di dalam mimpi
akan membayangkanku
yang sedang rapuh
baik raga maupun rasanya
baik cium maupun peluknya


Di balik awan, kekasihku
sayangku yang lucu, ngeselin dan
berjejal acuh
bolehkah, bolehkah,
kita simpan lebih banyak


Kenangan-kenangan itu.



Ditulis: Fanni Indra Pratama