SOCIAL MEDIA

Kamis, 11 Mei 2023

Banyak kehilangan tak bisa dihindari dan dari situlah kamu bisa mengukur diri.

Perpisahan dan kehilangan, dua kata yang tidak pernah mengenakkan. Mau bentuknya apapun, apalagi untuk orang yang sedang berkabung seluruh dan seutuhnya. 

Aku berdoa tiada Tuhan selain Allah dan semua apa yang menjadi takdirnya semoga itu yang terbaik sebagai hamba yang hanya dititipkan sementara di dunia yang kecil ini. 

Peluk hangat untuk ayah mu Rizka. Surga Firdaus untuk ayah dan segala isi di dalamnya.
Paragraf pertama adalah bagian suka duka terdalam untuk seorang teman yang kehilangan orang yang tersayang dan paling berharga dalam hidupnya.

Tapi tulisan ini mencuat karena semua perkara "kehilangan"

Ku ceritakan sedikit tentang apa yang menjadi "kehilangan" Dan bagaimana pengorbanan sebagai ayah.

Temanku pernah bilang "kalau ingin jadi ayah harus siap mental dan finansial, Fan" Dia berbicara seperti ini setelah mendapat rezeki yang sudah diujung tanduk akan doa yang mulai pupus dan mata yang menahan tangis oleh sembap.

Tiba-tiba minggu pagi itu dia menghubungiku dan mengatakan 
"Fan, ada sedikit proyek kecil nih, temenin aku yuk ke pasar Panorama" 

Ternyata ia menjual barang yang lumayan berharga karena prioritasnya bukan lagi sekadar badannya, tapi seluruh badan yang ia hidupi di rumah sederhana berukuran 10x15m.

Aku yang memang senang dengan jalan-jalan alih-alih mengusir kesuntukan yang menghantam kepala setiap saat. Disepanjang jalan kita banyak melakukan haha hihi dan disetiap tikungan jalan kita banyak menceritakan tentang kisah yang pernah kita alami.

Aku nyeletuk "eh di lampu merah ini biasanya aku belok nih, terus disahuti oleh temanku, ini yang dulu mantanmu yang sulit dilupakan itu ya Fan hahaha"

Aku cuman senyum sepanjang jalan dan mulai menapaki diri mencapai pasar Panorama. 
Setelah obrolan mulai mendalam, lupa sejak kapan kita bergeming dan aku mulai menceritakan bagaimana hebatnya ibuku yang kalau dia bukan "ibuku" Mungkin aku akan habis di kota kecil ini.

Lagipula sebaik-baiknya menjadi orangtua (ibu) yang mendahului keperluan anaknya, mau itu merenggut kebahagiannya sekalipun.

Ditulis: Fanni indra pratama


Tidak ada komentar :

Posting Komentar