SOCIAL MEDIA

Kamis, 27 Juli 2023

Menolak untuk mengagumimu dalam diam

Jordan Brian Henderson atau lebih dikenal Hendo, ia adalah nama yang kerap luput dari lidah orang ketika membicarakan tentang Liverpool. Tak salah juga, memang ia tak terlalu begitu di perhitungkan di kalangan pemain liverpool lainnya. 

Mudah untuk mengingat gol yang tercipta dan cerita heroik bagaimana pertahanan lawan dengan mudahnya ditembus. Namun susah untuk mengingat tekel krusial dan intersep yang membuat jala gawang tetap diam. 

Buatku ia bukan gelandang biasa, ia mempunyai jiwa leadership yang bagus, spirit fighting yang bagus dan juga motivasi di lapangan dalam memimpin rekan-rekanya.

Ia konstan dalam setiap tonggak perjalanan Liverpool. Ia ada ketika di bawah maupun di atas, ia tetap ada meskipun dari tahun ke tahun satu per satu temannya pergi, entah karena tergoda akan kemewahan yang ditawarkan club lain atau karena kualitas yang mulai tak sejalan.

Baginya, komplimen senyap dan kesederhanaan di club ini sudah cukup. Mengabaikan setiap penghargaan yang sepadan dengan talentanya.

Jendral lapangan tengah Liverpool itu pernah mendapatkan rekor melakukan 172 sentuhan terhadap bola dalam satu pertandingan. Menurut Goal.com jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dari seorang pemain di enam kompetensi elit Eropa. 

Tak cuma itu yang jadi catatan apik Henderson. Gelandang Timnas Inggris tersebut melakukan 165 operan dalam satu pertandingan, di mana 151 berhasil tepat sasaran. Itu artinya 91 persen sukses.

Walaupun lini tengah banyak dihuni pemain muda top Eropa dan membuat posisinya rapuh, ia tetap teguh pada titiknya. Hanya intervensi yang mampu menyingkirkannya. Ia tak perlu menunjuk angka statistik maupun mulut orang jabatan untuk membelanya.

Ia percaya akan persepsi objektif tentang dirinya selama di Liverpool. Beban di pundaknya setiap kali menuntun rekannya keluar dari lorong stadion pun tak ia rasakan. Ia terima setiap mata penuh kegusaran yang menyaksikan. 

Baginya kegelisahan suporter miliknya juga. Kegelisahan suporter ia pilih bayar dengan kinerjanya. Liverpool telah menjadi bagian dari dirinya. Ia pantas mendapatkan lebih dari yang selama ini ditawarkan.

Untuk setiap ide lawan yang berubah ketika bola berada di area tengah lapangan pertahanan Liverpool, ia selalu siap menjaga lini tengah dengan gagah berani, kali ini aku menolak untuk mengagumimu dalam diam.

Terima kasih atas segalanya buat Liverpool. Perjalanan panjang 12 tahun yang tak pernah dilupakan. Aku akan ingat selalu kisah- kisah yang pernah kamu ciptakan di Anfield. Sekali lagi, Terima kasih. 

Hari ini kucukupkan tulisan untukmu, esok kutuliskan lagi ntah itu tulisan sedih, senang atau rindu, yang pasti menyebut namamu dalam pujian adalah hutang yang perlu dibayarkan kepada kebajikannya. Jordan Henderson! 


Ditulis oleh: Fanni Indra Pratama

Selasa, 18 Juli 2023

Aku khawatir

Hujan yang tak kunjung henti membuatku untuk menetap di sini. Ayam subuh mulai berkokok di seputaran depan warkop. Berhubung adzan subuh sudah berkumandang, sontak aku diajak kawanku untuk menjalankan dua rakaat yang mustajab.

Shalat subuh pun dilakukan dengan khusyu. Ini dikerjakan setelah melalui tahap basuh badan dengan perlahan dan menenangkan hati dan pikiran. Setelah mengerjakan ibadah yang penuh nikmat aku sebagai hambanya memanjatkan do'a-do'a yang paling baik agar sampai ke arasy. 

Salah satu doaku adalah "ya Allah semoga engkau selalu dekatkan aku dengan orang-orang yang terkasih dan tersayang sebagaimana engkau mengasihi ku sebagai hamba dan semoga engkau juga terus memberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah kepadanya perempuan yang telah membuat hari-hari ku selalu tersenyum di penghujung malam seperti pantulan cahaya siang dan malam yang menuju kepadanya, aku hanya hamba yang maha pecinta dan peminta kepadamu ya Allah."

Beres-beres sajadah dan peci yang ku pinjam di musholla belakang warkop favorit tempat biasa bercengkrama, lalu kawanku bertanya "siapa perempuan yang akhirnya membuat hariku tersenyum kembali dan tidak murung seperti setiap hari menjalani hari yang jengkel?"
Aku hanya menjawab "ia adalah perempuan yang tahu dan paham keadaan baik dan buruk ku."

Lalu kemarin tlah lewat dan hari ini subuh itu terulang, aku sholat sendiri dengan perasaan yang tak menentu.

Tiap bait lafadz Allah tersengguk-sengguk kuucapkan aku hanya menahan tangis dan isak tentang apa yang kudapati pemberitahuan mengejutkan di antara hujan dan baris kolom chatting yang terlihat. Ritual pun sudah selesai dan tangan ini mengadu kepadanya. 

"Ya Allah ya rabb" Jika apa yang kuyakini itu bersebrangan dengan apa yang menjadi ketetapanmu, aku hanya meminta agar akhiri  kisah cintaku ini kepada hambamu, kaum hawa yang membuatku sakit badan, sakit hati. 

Hanya padamu hati ini berserah dan segala upaya yang kuusahakan hanya kau yang maha memberi, penyayang, dan pengasih, itu pula tentang cinta dan sayang kepada umat mu.
Ibadah selesai dan hujan subuh semakin deras. Aku keluar perlahan dari musholla yang sepi dan nyaman. Ku pegang payung dengan sangat keras agar hujan tak mengenai badan. Lalu aku teringat antaraku kamu dan rabb hanyalah seumpama agar manusia tidak pernah berburuk sangka kepada cara kerja cintamu untuk sang hamba. 

Aku meliputi rasa tak karuan disetiap jalan subuh yang masih membiru ini. Aku tidak tahu bagian mana perasaan ini tak enak dan sejak kapan aku tahu bahwa ku menyayangimu.


Ditulis: Fanni Indra Pratama