SOCIAL MEDIA

Sabtu, 14 Oktober 2023

Pesan singkat untuk Zea

Untuk ponakan om, Zea: 

Suatu hari om akan bagi satu sisi headset wireless yang nyambung ke platform musik di hp rongsok om dan kamu akan denger lagu Part Two dari No Use For A Name untuk pertama kali. Paman Tony Sly akan nyanyi dari surga dengan lantang namun mendayu baris perbaris di lagunya. Om pengen kamu denger satu baris paling penting di lagu itu, "protecting you is a paranoid excuse." Karena itu mungkin yang akan jadi alasan kenapa kadang kita selisih pendapat seiring kamu bertumbuh besar. 

Tapi tentang ONE OK ROCK mungkin masih jauh, belum saat ini. Sabar ya, tunggu kamu udah besar baru om kenalin band itu ke kamu. 

Sekarang habiskan dulu rotinya. 


Ditulis: Fanni Indra Pratama

Selasa, 03 Oktober 2023

Stasiun Jakarta dan gerbong-gerbong rindunya

Tiap menjelang subuh

Jam 4 tepat

Kereta dan gerbong-gerbong rindunya

Siap menghantar kepergian siapapun ke Jakarta


Bagi yang miskin dan tidak mampu 

Kepergian sangat berarti lebih

Bukan sebab perpisahan yang terus menerus meminta air mata ini turun

Tapi sebab perjuangan selalu erat dengan pergi jauh dan keringat jagung


Seperti ibu kota, sayang

Jam empat menyimpan sepi yang dalam

Bagi sanak-sanak perantau dari luar kota sana

Mereka gamang menanti jam paling khusyuk sepanjang hari

Sebagian dari mereka

Berjuang juga bagi cinta dan jarak

Menyebrang jembatan rindu yang panjang

Sebagian juga

Menyiapkan satu dus oleh-oleh remah 

Bagi istri dan anak 

Demi bubur dan beras putih


Dengar-dengar Jakarta ialah kota

Bukan sulap bukan sihir

Suka mengubah keringat jadi emas

Suka mengubah harapan menjadi kenyataan

Keajaiban

Kota yang penuh dengan mimpi

Tempat jutaan manusia menggantungkan impian

Surga-Nya para pendatang


Mesti sesekali bersama mereka

Ke Jakarta dengan kereta

Melafal doa

Menaruh janji

Menggapai impian

Mendo'akan langit merah yang segera hilang 

Dan nasib yang tak lepas malang

Stasiun demi stasiun

Sampai bertemu lagi


Jakarta, 03 Oktober 2023

Ditulis: Fanni Indra Pratama





Minggu, 01 Oktober 2023

Usiamu makin bertambah hidupmu makin berat

Bajingan! 

Pastinya dong

Jancok!

Enggak salah


Buajingaaaan!!! 

Tentu dong. Apa lagi

ENGEEENTOOOD!!!!!! 

Oke. Ada lagi, Fan? 

*cry


Hidup ini seperti roller coaster, Fan. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Tapi yang menjadi permasalahan sekarang bukan di atas atau di bawah, bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh cinta dan keyakinan. Maka dengan itu nikmatilah. 

Dengan cium

Dengan waktu

Dengan jarak

Dengan kota yang jauh

Dengan kesungguhan

Hari ini adalah 1 Oktober 2023, tempat di mana kita mesti bertemu lagi dalam surat. Dan aku menyaksikanmu dari dekat, dan aku ingin membisik padamu dari dalam: Gimana rasanya di umur sekarang temen-temenmu sudah pada nikah semua tapi kamunya masih jomblo? 
Hahahahahahahahahahahaha

Fan, kamu perlu tahu apa arti makna hidup buatmu bersyukur untuk hari ini dan seterusnya. Hidup, betapapun tak lepas dari perjalanan, perjalanan yang kadang tak mengenakan, tapi harus kita nikmati. Menikmati tentu yang baik-baik. Sedangkan yang getir kita kecap sekali dan itu cepat berlalu. Idealnya begitu, tapi hidup kadang tak ideal. Tak ideal dari banyak sisi, dari banyak baju yang seringkali tak pas ukurannya. Masalah yang kita singkiri, sebagaimana kita berjalan, seringkali kita bawa sebagai beban. Kita selalu menuntut keadilan yang tak kunjung datang, sedang kita lelah pada rotan yang begitu panjang.

Dalam perjalanan hidup, kita sebenarnya tanpa teman. Teman boleh kita ibaratkan tongkat penyangga berat ataupun air dalam kemasan, kemasan apa saja. Dalam perjalanan hidup kita bertemu banyak sumber mata air, sebanyak kita mengurai air mata namun tak banyak kita nemu teman. Selebihnya hidup ialah antara diri kita dan jalan itu sendiri. Kadang kita mampir di kota-kota sepi tanpa penghuni yang penuh dengan kerlip lampu-lampu yang tak pernah mati. Sebagaimana di keramaian kita gemar merayakan kesepian dan kesunyian.

Itulah 28 tahun hidup yang kamu mesti pelajari. Bukan lagi buku-buku pengetahuan yang mesti kamu pajang di rak kamarmu yang berdebu itu, harapan dan kenyataan yang pelan-pelan datang, cinta siap saji, Jakarta yang gempita minggu dini hari sekaligus sepi pukul 24.00 di pergantian hari.

Di Anggut 28 tahun yang lalu. Di Kasih Ibu 28 tahun yang lalu. Dan untuk itu kamu mesti terus berikhtiar pada kebaikan. 

Bertahan itu berat, tapi kamu kuat. Ayo, Fan, semangat lagi, kerja keras lagi. Di dunia tidak adil ini yg bisa membantumu ya dirimu sendiri. 
Dirgahayu Fanni Indra Pratama, semoga segala hal-hal baik selalu hadir dan doa-doamu yang terlambat akan tetap sampai. 

Scripta manent! 






Ditulis: Manusia paling keren setongkrongan Anggut.