Bajingan!
Pastinya dong
Jancok!
Enggak salah
Buajingaaaan!!!
Tentu dong. Apa lagi
ENGEEENTOOOD!!!!!!
Oke. Ada lagi, Fan?
*cry
Hidup ini seperti roller coaster, Fan. Kadang kita di atas, kadang di bawah. Tapi yang menjadi permasalahan sekarang bukan di atas atau di bawah, bagaimana kita menjalani hidup ini dengan penuh cinta dan keyakinan. Maka dengan itu nikmatilah.
Dengan cium
Dengan waktu
Dengan jarak
Dengan kota yang jauh
Dengan kesungguhan
Hari ini adalah 1 Oktober 2023, tempat di mana kita mesti bertemu lagi dalam surat. Dan aku menyaksikanmu dari dekat, dan aku ingin membisik padamu dari dalam: Gimana rasanya di umur sekarang temen-temenmu sudah pada nikah semua tapi kamunya masih jomblo?
Hahahahahahahahahahahaha
Fan, kamu perlu tahu apa arti makna hidup buatmu bersyukur untuk hari ini dan seterusnya. Hidup, betapapun tak lepas dari perjalanan, perjalanan yang kadang tak mengenakan, tapi harus kita nikmati. Menikmati tentu yang baik-baik. Sedangkan yang getir kita kecap sekali dan itu cepat berlalu. Idealnya begitu, tapi hidup kadang tak ideal. Tak ideal dari banyak sisi, dari banyak baju yang seringkali tak pas ukurannya. Masalah yang kita singkiri, sebagaimana kita berjalan, seringkali kita bawa sebagai beban. Kita selalu menuntut keadilan yang tak kunjung datang, sedang kita lelah pada rotan yang begitu panjang.
Dalam perjalanan hidup, kita sebenarnya tanpa teman. Teman boleh kita ibaratkan tongkat penyangga berat ataupun air dalam kemasan, kemasan apa saja. Dalam perjalanan hidup kita bertemu banyak sumber mata air, sebanyak kita mengurai air mata namun tak banyak kita nemu teman. Selebihnya hidup ialah antara diri kita dan jalan itu sendiri. Kadang kita mampir di kota-kota sepi tanpa penghuni yang penuh dengan kerlip lampu-lampu yang tak pernah mati. Sebagaimana di keramaian kita gemar merayakan kesepian dan kesunyian.
Itulah 28 tahun hidup yang kamu mesti pelajari. Bukan lagi buku-buku pengetahuan yang mesti kamu pajang di rak kamarmu yang berdebu itu, harapan dan kenyataan yang pelan-pelan datang, cinta siap saji, Jakarta yang gempita minggu dini hari sekaligus sepi pukul 24.00 di pergantian hari.
Di Anggut 28 tahun yang lalu. Di Kasih Ibu 28 tahun yang lalu. Dan untuk itu kamu mesti terus berikhtiar pada kebaikan.
Bertahan itu berat, tapi kamu kuat. Ayo, Fan, semangat lagi, kerja keras lagi. Di dunia tidak adil ini yg bisa membantumu ya dirimu sendiri.
Dirgahayu Fanni Indra Pratama, semoga segala hal-hal baik selalu hadir dan doa-doamu yang terlambat akan tetap sampai.
Scripta manent!
Ditulis: Manusia paling keren setongkrongan Anggut.