Bapak dan ibu tidur di rumah jauh
Semalaman aku mandang hujan dari jendela kecil
Dari mana datangnya rindu?
Dari waktu turun ke doa
Hujan deras yang tak kunjung henti
Kau akan membayangkan kenang-kenangan manis
Kenangan di luar
Berlarian, pasaran, petak umpat
Bahkan ngobrol dengan Tuhan lewat Gludug
Kau akan menghargai teh panas
Kau menyeruput dengan pelan-pelan
Sepandai kau menyeruput kenangan
Seperti yang sudah-sudah
Di balik jendela masih kau rindu kabar baik
Tapi kecemasan masih lekat di daun-daun pintu
Dan air yang terus netes dari ujung genteng
Oh Hujan, aku rindu
Tak perlu dihiraukan
Musik dangdut dekat kosan mu
Sebab musik itu akan membawa kelucuan pada hal-hal kecil
Tentunya
"Sekecil rinduku yang besar padamu."
Surat dan kiriman kue bolu
Itulah cinta dari bapak ibu
Buru-buru ku makan dan berlari
Ke luar
Hujan pun redah
Jalanan pun basah
Oleh air mata
Doa, dan keheningan sepanjang malam
Ditulis: Fanni Indra Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar