Kawan, kepada siapa
Kita mesti menyerahkan harapan?
Pada diri kita atau burung-burung yang berterbangan di bawah langit tuhan?
Kawan, kepada siapa kita mesti pulang?
Pada obrolan dini hari atau
Titik-titik jauh
Atau awan hitam di kota sebrang?
Kepulangan adalah mantra
Bagi kita yang tlah lama menunggu
Menanti kenangan untuk diputar,
Diulang,
Diketawai sampai haru
Kepada jalan-jalan sepi
Kita menggantungkan mimpi-mimpi sampai pagi
Di rumahmu kelak, kawan
Akan kita suguh gorengan-gorengan
Singkong, tahu bacem, tempe-tempe,
Lengkap dengan cabe ijo yang
Kau tangisi kemarin sore
Kawan, di Kota kita yang serba terbatas ini
Di setiap jejak tangan
Di dinding-dinding putih tangga sebelah
Kita tak akan pernah lagi nemu
Ciuman muda-mudi waktu datang malam minggu
Atau gerak-gerik kucing kampung
Yang awas matanya
Curiga pada Jayak, pada Petong,
Pada Tuhan, dan rindu-rindu rawan
Kawan, aku pulang
Hanya sementara
Ditulis: Fanni Indra Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar