SOCIAL MEDIA

Senin, 29 Juli 2024

Utamakanlah diriku di sisa hidupmu

Kamu masuk SMA kan baru 7 tahun lalu, katamu. Hahaha ya itu sepertiga umurku sekarang, dasar 😁. Kita tidak tahu dan, kecuali ada serangan zombi dari planet lain mungkin tak akan pernah tahu bagaimana rasanya punya dunia yang hanya punya dua jumlah penghuni. Aku dan kamu saja, seperti misalnya kita berada dalam film The Last Man On Earth. Tanpa orang lain, tanpa keriuhan, tanpa perempuan, tanpa sesuatu selain kita yang kita perlu payah-payah memusingkan. Dunia ini selalu menawarkan hal-hal di luar aku dan dirimu, kadang menjengkelkan dan meremukkan. Tapi biar kuberitahu padamu malam ini di malam yang sangat Say You Will And We’ll See Every Dream Come True, bahwa cinta ini cukup, selalu lebih dari cukup. Dan kita akan menaklukkan setiap yang kita takutkan, apapun rupanya. 

Selamat ulang tahun ya, aku tahu, mama papa tidak pernah berharap ada hal lebih baik untuk terjadi pada mereka hari itu selain bahwa pekik tangis di sudut kamar pandang dari bayi perempuan mereka akan tumbuh segar menjadi tawa-tawa gembira sepanjang musim: Aku mencoba menyelaminya hari ini. Jl bhakti mulia no 4a. Setelah tulisan ini rampung, aku akan mendoa hal yang mirip-mirip. Semoga hari ini di umurmu yang dua tiga, setiap keluh darimu sepanjang waktu tumbuh mekar jadi sukaria, sukacita, sehat dan panjang umur. Kamu tahu bahwa aku mengasihimu super sekali- tanpa perlu kutulis dan kukatakan 1000010 juta kilometer/jam hehehe..
Ditulis: Fanni Indra Pratama

Kamis, 18 Juli 2024

Meski ramainya kota ini terasa begitu sunyi

Aku menggerutu di jalan-jalan panjang, aspal kering yang riuh oleh pejalan. Pejalan yang menghabiskan keluh kesah dengan bersembunyi dari segala pekik di rumah jauh. Kalau boleh kubilang, kebohongan apa saja yang melelahkanmu tak akan mungkin membuatku kesah. Sebab telah kusaksikan sisa-sisa bathin manusia, yang bermuka dua dan berjejal dengki. Kebohongan tentang hidup hype yang dibikin rumit. Kendaraan lalu lalang di sepanjang tubuhku. Aku tak akan mengutuk temenku apalagi matahari. Doa-doa akan kubawa dalam diam, dalam ucapan yang kosong. Sehingga ketika menggerutu itu makin mendesah menjadi tangis bayi, kau tak akan membayangkan lagi bagaimana seseorang itu akan hamil. Aku adalah jalan dengan umur yang tak lagi kuhitung, seperti wajah-wajah itu pun, serta kurekam dalam kemuliaan. Dalam rekaman yang macam-macam. Mungkin saja mendung takkan datang di besok lusa tapi kesedihan tak akan pergi dari situ. Kota ini mungkin akan terus tumbuh, dan aku tak mungkin akan menyalahkanmu. Menyalak-nyalak seperti piaraan yang oren itu. Percayalah.

Cinta mungkin akan mempertemukan kita lagi. Malam dingin menciptakan teh panas yang pahit, barangkali tahu goreng dengan cabe rawit paling sempurna akan membawa ranjang kepada kita. Di sana kita akan menempelkan nama-nama negara dari dada sampai rongga-rongga yang membuatmu geli itu. Lalu akan kubisikkan satu mantra dalam cerita orang-orang dulu, teriakan yang menggetirkan cinta-cinta pujangga. Akan kutempelkan aku dalam dirimu, sampai kau mengerang aku, menjadi aku, menjadi jalan yang abadi.


Ditulis: Fanni Indra Pratama

Sabtu, 06 Juli 2024

Dibalik hujan ini masih menunggu kabar baik

 

Tiap orang punya rahasianya masing-masing

Sesuatu paling sunyi dalam ceruk jiwa mereka, yang bahkan bumbu kuning pun tidak boleh busuk

Untuk semua itu, dalam dirimu, dan juga jiwamu

Aku akan setia senantiasa menunggu di luar pintu

Di ujung rindu

Di tempat yang aku tak akan menciummu dengan sengaja

Dan cinta, seperti yang kamu bayangkan dan kita kenang dengan segala yang kita inginkan

Adalah air hujan
Yang tetap jatuh
Dalam kawanan gumpal awan


Ditulis: Fanni Indra Pratama