Ada hal yang membuatku malam tadi merasa tak baik-baik saja. Perasaan cemburu dini hari yang berusaha untuk memendam dan menahannya. Hancur dan sedih yang begitu amat dalam yang aku rasakan. Aku tak mampu lagi menahan sesak dalam dada ini. Cemburu, sedih, bingung harus berbuat apa, dan kecewa semua melebur menjadi satu.
Pada tulisan ini aku ingin menuangkan semua rasa itu. Semoga dengan begitu, rasa sesak ini sedikit bisa lega. Malam tadi aku merasa cemburu. Cemburu banget. Sehabis kita telpon aku belum tidur. Aku menghabiskan waktu dini hari menscroll twitter. Ntah bisikan apa yang ada di telingaku seketika itu aku pengen buka second ig mu. BEEEEEMMMM!!! Hal yang engga aku sangka akhirnya terjadi. Aku melihat kamu membuka blokiran dan memfolback lagi mantanmu. Jujur hatiku sakit. Cemburu melanda perasaan ini secara tiba-tiba.
Aku tidak menyangka hal ini terjadi. Di mana dulu kamu pernah berjanji untuk tidak mau berkomunikasi lagi sama mantan-mantamu dan sekarang kamu membuka lagi pintu komunikasi sama dia. Aku beneran kecewa. Sangat.
Tetapi aku belajar untuk memahami hal itu. Malam setelah kamu tidur, aku mencoba menenangkan diri untuk tidak terbawa emosi. Dan pada akhirnya aku pasrahkan hingga terbawa pada mimpi.
Tentu kamu merasakan jika pagi harinya ucapanku telah berbeda dari biasanya. Aku langsung menceritakan mimpiku ke kamu. Menceritakan semuanya yang ada dalam mimpi itu. Setelahnya aku langsung menanyakan apa alasan mu memfollback lagi mantanmu yang di mana kamu berjanji tidak akan melakukan itu. Jawabanmu seolah-olah menembaku dengan senjata AK-47 yang bisa menembus hatiku. Kamu bilang "aku merasa jahat sudah unfollow dia" Astaga aku terkejut mendengarnya. Sejak kapan kamu punya perasaan kasihan ke dia? Sejak kapan? Dan lebih menyakitkannya lagi kamu memfolback dia saat hubungan kita baik-baik saja. Aku berusaha untuk menahan rasa amarahku, karena aku sudah berjanji ke kamu engga ada lagi nada-nada tinggi dalam komunikasi kita. Tetapi aku sadar. Keinginan manusia bisa berubah dalam kondisi dan situasi apapun. Termasuk juga dirimu. Akhirnya aku hanya bisa menerima penjelasanmu yang menyakitkan itu.
Kamu tahu, Fel, aku sensitif terhadap mantan. Apapun itu. Kamu sering menanyakan mantan-mantanku yang buatku kurang nyaman, tapi dengan keterpaksaan aku menceritakan semuanya. Karena engga ada lagi yang mau ditutup-tutupin, termasuk yang baru-baru ini kamu ketahui. Aku orangnya tidak mau ada masa lalu yang belum selesai. Menurutku masa lalu perlu disikapi dengan hal yang menganggu. Tapi kalau kamu kurang setuju dengan perkataan ku tak mengapa, hanya saja kalau mengingat masa lalu membuat hidupmu tak nyaman. Aku tahu, tak mudah sepenuhnya menghapus ingatan masa lalu. Tapi kamu harus bisa menempatkan masa lalu dan kini secara terpisah.
Kenapa aku menulis seperti ini? Karena perlakuan mu itu engga adil buat aku. Selama kita ribut tidak ada kepikiran aku mau menghubungi mantan atau mengingatnya, selama kita pacaran engga ada kepikiran buat unfollow dan folback mantan. Engga ada. Tapi semuanya kamu melakukannya. Aku merasakan patah hati banget, secepat itu perasaan kamu berubah. Secepat itu.
Seperti tulisanku sebelumnya, aku tidak bisa jatuh cinta sendirian Fel, tidak bisa. Aku pernah melakukannya dan kalah. Aku tidak mau itu terjadi lagi. Kalau perasaanmu sekarang ada yang mengganjal tolongg, tolongg ceritakan ke aku, kalau ada salah tolong kasih tahu. Biar aku memperbaiki semuanya. Dan juga kalau seandainya usaha yang sudah ku lakuin untuk memperbaiki hubungan ini masih belum cukup membalikan perasaanmu, aku usaha lagi. Dan belum cukup juga, aku mundur.
Beda kota, pisah raga, bukan masalahku
Lihat wajahmu di layar, ku tetap bersyukur
Lirik lagu dari Feast- Nina, sangat relate denganku sekarang ini. Karena aku telah jatuh cinta padamu, maka aku akan mengusahakan cinta ini. Aku akan sedikit berdoa & meminta kepada Tuhan, tapi dari yang sedikit itu kumasukkan permintaan bisa terus hidup senang bersamamu. Terlepas sakit hati mengingat kejadian semalam. Aku akan memperjuangkan cinta ini. Ada satu hal yang perlu kamu ketahui, aku orang yang engga percaya ada cinta yang bisa selama-lamanya, tapi aku percaya ke kamu dan aku bisa mewujudkannya. Kita harus bisa.
Satu kesenangan bersamamu itu sudah cukup. Dan aku mulai suka dengan kamu yang membiarkan rambutmu hidup dan bebas. Meskipun rambutmu menutup telingamu, aku masih suka untuk memperhatikannya. Takut ada yang bisik - bisik untuk ninggalin aku. Tapi aku rindu, dan cinta, dan itulah kenyataannya.
Ditulis ketika hujan sedang deras-derasnya, dan aku terjebak di kantor.
Ditulis: Fanni Indra Pratama
Tidak ada komentar :
Posting Komentar